KAPITALISME DIAMBANG KEHANCURAN


 KAPITALISME DIAMBANG KEHANCURAN




“adanya kemiskinan di tengah orang-orang kaya di semua negara, berbagai bentuk ketidakadilan sosioekonomi, defisit neraca pembayaran yang besar, dan ketidakmampuan sebagian negara-negara berkembang untuk mencicil utang mereka. Para ekonomi tentu akan cenderung setuju dengan pandangan bahwa tidak ada teori (ekonomi) terdahulu yang tampaknya mampu menjelaskan krisis ekonomi dunia saat ini.” (Umer Chapra,2000)

Sejarah kapitalisme bermula dari kegiatan industri wol di inggris pada abad ke-8 Masehi hingga pada abad ke-18 masehi inggris menjadi produsen pengekspor utama wol diseluruh dunia dengan jumlah mencapai 40 juta kilogram. Selain kegiatan produksi wol oleh inggris emas dan perak juga menjadi biang dari kemunculan kapitalisme awal, Mexico, Peru dan Bolivia melakukan peningkatan produksi emas dan perak hingga eropa mendapatkan persediaan emaas mencapai tujuh kali lipat sehingga hargaa kebutuhan barag mengalami peningkatan dua sampai tiga kali lipat diantara tahun 1540-1640.

Santo Agustinus mengecam perdagangan yang dianggap sebagai usaha untuk menjauhkan manusiaa dari tuhan. Doktrin inilah yang kemudia diterima oleh masyarakat poletar sebagai angan akan dekatnya tuhan dan menganggap kaum borjuis sebagai orang yang tidak mengenal tuhan. Namun tampa disadari doktrin inilah yang membuat kapitalisme semakin menancapkan akar pengaruhnya dimasyarkat tampa adanya perlawanan yang berarti dimasyarakat.

Marx meramalkan kapitalisme akan runtuh akibat dari krisis internal yang dialami. Namun pada perkembangannya ternyata kapitalisme dapat terus bertahan dan berhasil menghindari setiap krisis. Francis Fukuyama pemikir amerika asal Jepang bahkan mengkalim dengan hancurnya Komunisme awal 1990-an. Bahwa peradaban Kapitalisme telah menjadi babak akhir sejarah (the end of history). Namun semua itu hanya ilusi belaka. Kini Kapitalisme telah diambang kematiannya. Tanda-tanda kehancuran sitem ekonomi kapitalisme sudah terlihat beberapa tahun terakhir.

Umar Vadillo dari Scotlandia yang menulis buku, ”The Ends of Economics” yang mengkritik secara tajam ketidakadilan sistem moneter kapitalisme. Kapitalisme justru telah melakukan ”perampokan” terhadap kekayaan negara-negara berkembang melalui sistem moneter fiat money. Fiat Money ialah uang kertas yang dicetak tampa diback-up dengan emas sehingga nilai dari uang itu tidak menentu bahkan tergerus oleh inflasi itu sendiri. Akibatnya dari kesewenangan bank sentral dalam melakukan percetaka uang tampa adanya nilai intrinsik pada uang tu sendiri.

Baca juga: Konglomerasi Ekonomi Indonesia

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi kehancuran kapitalisme Pertama, teori ekonomi Barat (kapitalisme) telah menimbulkan ketidakadilan ekonomi yang sangat dalam, khususnya karena sistem moneter yang hanya menguntungkan Barat melalui hegemoni mata uang kertas. Kedua, Teori ekonomi kapitalisme tidak mampu mengentaskan masalah kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. Ketiga, paradigmanya tidak mengacu kepada kepentingan masyarakat secara menyeluruh, sehingga ada dikotomi antara individu, masyarakat dan negara. Keempat, Teori ekonominya tidak mampu menyelaraskan hubungana antara negara-negara di dunia, terutama antara negara-negara maju dan negara berkembang. Kelima, terlalaikannya pelestarian sumber daya alam (Mashudi, 2013).

Ekonomi kapitalis yang dianut lebih dari 75% negara didunia belum mampu memberikan sumbangsi yang riil terhadap kesejahraan masyarakat Karena kegagalan kapitalisme itulah, maka sejak awal, Joseph Schumpeter meragukan kapitalisme. Dalam konteks ini ia mempertanyakan, “Can Capitalism Survive”?. No, I do not think it can. (Dapatkah kapitalisme bertahan?. Tidak, saya tidak berfikir bahwa kapitalisme dapat bertahan). Selanjutnya ia mengatakan, ”Capitalism would fade away with a resign shrug of the shoulders”, Kapitalisme akan pudar/mati dengan terhentinya tanggung jawabnya untuk kesejahteraan (Heilbroner 1992) Dimulai dari krisis yang terjadi di As padaa tahun 2008 hingga runtuhnya ekonomi Yunani, membuat kapitalisme tidak bisa lagi dipandang sebagai sebuah sistem ekonomi yang mampu menolong ummat manusia dari kemiskinan.

Siapa yang tidak mengenal raksasa bisnis Lehman Brothers perusahaan yang ditaksir memiliki aset sebesar USD 639 miliar dan berusia 158 tahun  yang pada 15 september 2008 resmi dinyatakan bangkrut karena Krisis kredit perumahan berisiko tinggi (subprime mortgage) para kreditur tidak mampu membayar cicilan rumah kepada perusahaan. selain itu dampak yang ditimbulkan oleh krisis 2008 tidak hamnya berlangsung pada tahun itu  pada masa sepuluh tahun sampai 2017, hampir 7,8 juta rumah hilang karena diambil alih. Lebih dari 7,3 juta pekerjaan hilang dari bulan Januari 2008 sampai Februari 2010, ketika tingkat pengangguran berada di kisaran 10%.

Menggunakan ekonomi kapitalis memiliki kesamaan dengan konsep perjudian, kita selalu dihadapkan pada sebuah problem besar yaitu ketidak pastian pasar. Ketidak pastian ini merupakan imbas dari kekeliruan kapitalisme dalam memandang nilai suatu barang. harga sebagai satu-satunya nilai tukar barang dan jasa adalah perbuatan yang keliru karena sesungguhny ada perbedaan antara "nilai tukar" dengan "harga itu sendiri" diamana nilai tukar (value  exchange) adalah pesamaan pertukaran antara barang dan jasa dengan barang dan jasa lain secara mutlak. sedangkan "harga" nilai tukar barang dan jasa terhadap uang. hal ini tetntu membawa konsekuensi yang cukup tinggi kareana barang langsung disandingkan dengan nominal uang yang sebenarnya uang itu sendiri tidak memmiliki Nilai tukar yang tetap (fiat money).


Belum ada Komentar untuk "KAPITALISME DIAMBANG KEHANCURAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel